Rabu, 18 Mei 2011

Hak Bebas Dari Rasa Takut

Untuk membuat tulisan ini, saya harus mengganti terlebih dahulu lagu yang saya dengarkan. Dari Dave Grohl feat. Louise Post yang mengalun romantis dengan Homicide dari album Nekrophone Days hingga Illsurekshun. Ini bermula ketika saya baca tulisan di Yahoo tentang ada atau tidaknya komunitas Yahudi di Indonesia. kebetulan semalam saya lihat berita penyerangan jamaat gereja di Cirebon hanya gara gara ada jamaatnya yang pake kaos tulisan Yahudi, untung saja Banser NU mengamankan kejadian dari mereka yang biasanya pake golok dan pentungan sok jago seperti PAM Swakarsa era Soeharto.
Kembali ke Yahoo, dibawah tulisan berita itu ada berbagai kalimat tentang Yahudi, bisa ditebak sebagian besar menginginkan mereka pergi. Ada yg membela dan bahkan memanas-manasi forum dengan membanggakan ke-Yahudian mereka, tidak sedikit juga yang mencoba bersikap Pancasilais. Satu komentar yang membuat saya mengernyitkan dahi adalah "Hitler, bangkitlah!" Masya Allah ni bocah! "Mulut"nya ga pernah disekolahin kali ya?
Dalam film-film dan buku sejarah memang diketahui bahwa ribuan Yahudi mati mengenaskan ketika era Hitler (meskipun saya masih mempertanyakannya dan menganggapnya sebagai bentuk konspirasi agar Yahudi dikasihani :)), tapi tahu tidak, bahwa bukan Yahudi aja yg dibunuh ama si Hitler, semua orang yg tidak bermata biru, bukan ras Aria yg sempurna, mempunyai cacat dari lahirpun akan dibunuh. Hitler seorang pembunuh atas dasar Ras dan kepentingan politik. Semua yg dianggap bertentangan dengan dia, maka dia habis! Hitler juga seorang pemuja simbol-simbol Pagan yg dapat kalian lihat dari sombolisasi Nazi tiap kali upacara kenegaraan (burung rajawali, burung hantu, swastika, dan beberapa simbolisasi Ra atau dewa matahari).
Sekarang tentang Yahudi di Indonesia, apakah perlu kita "membalaskan dendam" rakyat Palestine kepada mereka? Apakah semua Yahudi bersikap dan bersifat sama seperti Israel dan menganut Zionisme yang berkeyakinan bahwa mereka harus menguasai dunia? BELUM TENTU!
Rakyat Palestine berhak hidup nyaman di rumahnya tanpa gangguan iblis Israel, namun begitu pula dengan orang Yahudi di Indonesia yg juga berhak hidup di Indonesia. Tidak semua Yahudi sepakat dengan tindakan Israek dan para Zionis. Di dalam negara mereka sendiri ada 2 kubu, mereka yang Humanis dan Pasifis menolak tegas beragam bentuk ancaman militer, namun ada juga dari Konservatif yang mendukung gerakan militer untuk mengusir Palestine dari tempat tinggalnya selama ini. Jadi, Yahudi yang tinggal di Indonesia tidak patut dipersalahkan atas apa yang Israel dan Zionis kerjakan, kalaupun mereka mendukung Israel dan Zionisnya, maka seharusnya kontrol sosial akan bekerja dengan sendirinya, mereka akan dikucilkan dan saya jelas-jelas menentang mereka, karena apa yang saya soroti adalah "SETIAP ORANG BERHAK HIDUP TANPA DIBAYANGI RASA TAKUT", siapapun orangnya, apapun keyakinannya!
Jutaan orang di Palestine terjebak dalam rasa takut dan terhimpit kepentingan politis antara Hamas dan Israel, begitu pula di sini, ada orang yg merasa takut ketika akan beribadah, banyak orang yg masih merasa takut karena keluarganya keturunan komunis, banyak orang yg takut karena mereka berbeda, lalu apakah kita maha sempurna?!
"An eye for an eye makes the whole world blind" -Mahatma Gandhi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar