Kamis, 08 Desember 2011

A Very She and Him Christmas Album

Zooey Deschannel, pemeran 500 days of Summer ini bersama group duonya She and Him mengeluarkan sebuah album special untuk edisi Natal. Bisa disamakan juga sih sewaktu beberapa band Indonesia bikin album religi waktu bulan puasa atau deket-deket lebaran, tapi jangan salah kualitasnya ga bisa disamain kali ya.
Album ini materinya "She and Him" banget, dari 2 album sebelumnya yaitu Volume 1 dan Volume 2 (yang saya rasa masih catchy Volume 1) mereka tetap berformat minimalis, bedanya kali ini bener-bener minimal, bunyi drum aja nyaris ngga ada :). Album ini cocok sekali untuk dinikmati malam natal yang temaram dibawah lampu yang remang, sendirian ditemani cokelat hangat buatan orang tersayang. Silahkan Download di SINI

Jumat, 15 Juli 2011

Saya yang terlalu sombong.

Semesta memberikan apa yang juga kita berikan. You get what you give.

Ini adalah sebuah cerita kesombongan saya. Ketika saya memberikan kesombongan pada semesta, maka semesta pun akan membalas dengan sombong nan angkuh, padahal secara kekuatan, kita jauh lebih lemah dari semesta. Keyakinan yang berlebihan pun ternyata bisa membuat harapan yang telah ditulis di kanvas bisa luntur seperti cat yang kena paint remover.
Saya mengikuti sebuah tes BUMN ternama di negara ini, dan kebetulan yang ajaib, dari puluhan teman-teman kampus Saya, hanya 2 (dua) orang yang lolos tes awal, salah satunya saya, dan segalanya begitu mudah ketika tes ke2 dan ke3, semuanya saya lewati dengan baik. Lolos dari semua tahapan tes gugur. Proses menunggu hasil tes diskusi selama 3 minggu pun menyenangkan dengan puluhan pujian dari teman yang mempunyai harapan yang sama. Saya masih terlalu berbangga diri, meskipun saya tak lupa menunduk.
Pengharapan itu luntur semalam, dari lebihkurang 50 orang dari sebelumnya 114 orang sisa tes gugur, saya mulai mencari nama saya yang sama sekali tidak terpampang di sana, saya pikir saya pasti salah memasukkan rayon, saya ulangi lagi dengan lebih hati-hati, 2kali, 3 kali, hingga kali ke 4 saya sadar, saya tidak lolos. Semua pengharapan sepertinya luntur, lebih mirip seperti orang yang menyatakan cinta lalu ditolak. hahahaa
Ya, cinta saya ditolak oleh BUMN kenamaan itu, dan ditemani oleh Joy Division yang berdendang "Love Will Tear Us Apart Again", saya cuman bisa melamun, membayangkan betapa sombong dan congkaknya saya pada awalnya dan sekarang saya harus merasakan hal pahit tersebut.

Tuhan sepertinya masih ingin memberikan kesempatan pada Saya untuk piknik.

Saya tidak tahu harus berbuat apa, gamang. Serasa kalau kita lagi jalan di bawah lampu jalan, semua lampu tiba tiba mati. gelap. Paling tidak efek kaya gini harus saya buang untuk 24 jam ke depan. Tapi mensugesti diri sendiri ternyata lebih sulit dari pada harus mensugesti orang lain. Jadi inget kata-kata teman saya, "Siapa yang memotivasi motivator?" dan jawabannya adalah keluarga dan orang terdekat. Mamah telpon, bilang "udahlah bukan rejekinya tuh". Rezeki, rejeki, entah mana ejaan yang benar, tapi konsep rejeki adalah hal yang baik bagi diri kita bukan? ketika hal itu tidak baik bagi kita, berarti itu bukan rejeki, bisa jadi malah musibah. Saya bersukur kalau gitu, siapa tau saya bakal banyak kena musibah kalau keterima. Semalam sebelum Mamah telepon untungnya sudah ada yang menemani walaupun hanya berupa text message support yang benar benar membantu. Entah kalo ga ada yang sms saya semalam, saya mungkin berakhir di gantungan tali rafia (is it too much? eh? :lol).
Di sinilah saya, masih menjadi seorang yang percaya dan kepercayaan saya tidak akan saya tukar dengan sesuatu hal apapun. Saya percaya Tuhan akan menempatkan saya pada sebuah tempat terbaik di muka bumi dengan semua keadaan yang saya miliki. Seperti kata Adler, manusia ingin menjadi superior, menurut blog yang saya baca, secara positif superioritas bukan pengkotakan sosial, bukan pula kedudukan tinggi dalam masyarakat, tetapi perjuangan ke arah kesempurnaan. Perjuangan menuju superioritas bersifat bawaan. Semua dorongan itu mendapat kekuatan/daya dorongannya dari dorongan ke arah kesempurnaan, dan dalam bentuk berbagai macam sesuai dengan tingkat umur dan situasi.
Saya masih akan berjuang, tapi mungkin perjuangan itu dimulai hari senin saja, weekend ini saya mau memanfaatkan hak saya untuk malas. :LOL

Sabtu, 18 Juni 2011

Logika Adalah Sampah!














Ketika siang, langit berwarna biru
Malam datang lalu hitam.
Laut pun begitu,
tanpa aral sesuatu, bisa sesuai perasaan.
Apalagi tentang hujan,
Hujan selalu tahu apa yang kita rasakan.

Hati ini adalah kehidupan,
semenjak tangan yg mengepal tak menjanjikan perubahan.
Kekuatan terpusat pada semesta di bawah asuhan Kuasa.
para leluhur kaki tangan adikuasa yg menggumpal darahnya di bawah komando logika.

Hati ini adalah kehidupan,
semenjak Logos dibunuh oleh Nietzsche yang kesurupan.
logika itu sampah untuk setiap ramalan dan keajaiban yang kami rapal,
Tuhan masih hidup dan Nietzsche telah gagal.

Kamis, 16 Juni 2011

Ketika Kita Dihadang Tembok!


Sudah hampir 1,5 bulan saya lulus kuliah. Kini saya sedikit merasakan apa yg dirasakan sebagian besar lulusan perguruan tinggi rasakan. Nganggur!!! Tapi sebisa mungkin saya recharge semangat saya untuk selalu mencoba kreatif. Akhir-akhir ini selain berburu kerjaan, saya melibatkan diri saya pada komunitas sastra daerah saya. Apapun peran saya disitu, itu cukup memberi kegiatan pengusir kejenuhan dan korosi otak. Terakhir kali berkegiatan pada komunitas itu adalah sebagai pengisi sound untuk musikalisasi puisi mereka, dan saya sangat suka. Terimakasih pula kepada modem saya yg saya cinta agar saya masih tetap berkeliling "dunia". Saya sempat ingin mempublikasikan blog saya ini dengan alasan biar banyak dikomen teman sendiri, tapi kemudian setelah teringat alasan awal saya buat blog ini adalah bukan untuk tujuan rame, tapi untuk tujuan "curhat", maka saya batalkan niatan saya itu. Setelah saya pikir-pikir, niatan untuk "mempopulerkan" blog ini yg tidak sejalan dengan pemikiran awal saya terlihat mirip sekali dengan "pengkhianatan" kawan-kawan yang menjanjikan kepalan tangan, yang menjanjikan perlawanan, dan menjanjikan keteguhan.
Saya teringat kawan saya, dia sewaktu kuliah nggak suka ama PNS, tp kelar dari kuliah dia malah jadi PNS. Saya tidak pernah nge-judge dia sebagai seorang yg plin-plan, saya takut suatu saat itu akan menimpa saya.

Saya adalah seorang yang percaya bahwa sebuah tindakan revolusioner tidak harus dengan sebuah pergerakan yang besar dan hegemoni yg gila-gilaan. Pada waktu itu dalam otak saya tanamkan, mungkin kawan saya bisa melakukan tindakan "revolusioner" melalui caranya sendiri, entah melalui dalam wilayah kerjanya atau sikapnya terhadap pekerjaan tersebut, dan sepertinya kata-kata saya sedikit terbukti, dia mungkin jadi satu-satunya PNS yg bikin status di FB tentang plesetan lagu Garuda Pancasila, mungkin ini hal yg remeh di mata kita. Tidak sebesar revolusi atau perlawanan besar di mata para aktivis, tapi jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil, siapa tau ada yg terinspirasi dari tindakan kawan saya itu dan melakukannya dengan skala yg lebih besar, hahahahahaha :p Di lain tempat, ada kawan saya pula yg jadi PNS namun bertatto dan masih bisa bikin band hardcore dan jadi tukang sablon, lalu terlintas di pikiran saya, ternyata menjadi PNS tidak seburuk pikiran saya.

Saya pun sewaktu kuliah (sampai sekarang) berharap untuk tidak menjadi PNS. Tetapi ketika semesta berkehendak lain, apa yg bisa kita lakukan? Saya tidak percaya akan konsep Negara dan Pemerintah. Mereka saya anggap paling bertanggung jawab akan segala kehancuran di Negeri yg kita injak. Saya di sini membedakan konsep antara Negeri dan Negara, saya menganggap Negeri sebagai asal muasal suatu komunitas, kelompok atau kaum, sedangkan Negara saya artikan sebagai sebuah lembaga penjajah negeri, pengatur norma dan penyeragaman bawah sadar. Saya sekarang dalam tahap terakhir interview sebuah bank swasta besar di negeri ini, saya sangat berharap untuk bekerja di bank tersebut sebagai langkah "penyelamatan" terhadap pemikiran saya. Saya lebih memandang mereka yg bekerja di swasta lebih berintegritas daripada para PNS. Meskipun ketika dipandang dari sudut para aktivis, swasta sama saja sebagai sebuah "wabah" pengeksploitasi negeri. Tapi dari skala 1-10 tentang integritas dan profesionalisme, swasta saya kasih nilai 8 dan PNS dengan nilai 6. PNS menghancurkan negara mereka sendiri? uhm, tidak bisa dikatakan seperti itu juga sih, karena saya punya kawan PNS yg berintegritas tinggi juga.
Saya sempat iseng mendaftar online sebagai PNS salah satu kementrian sekitar 1 bulan yg lalu. Saya sama sekali tidak berharap untuk lolos tes awal. Tapi sekarang nyatanya saya mendapatkan panggilan untuk tes CPNS. Ini yang saya takutkan. Saya "stress" dalam waktu menganggur ini, saya terdesak kebutuhan untuk mandiri dan membahagiakan Ibu saya, saya tidak bisa diam, saya ingin melakukan apa saja untuk pekerjaan. Sementara itu, bank swasta yg saya harapkan tak kunjung memberi panggilan. Apakah saya harus ikut CPNS itu? Bagaimana jika saya diterima? bukankah saya seperti "mengkhianati" pemikiran saya sendiri? Saya berhadapan dengan tembok!!! Mungkin ini curhatan klasik para aktifis labil seperti saya ketika mereka dihadapkan kepada tantangan dunia nyata.

Teman saya pernah bilang, kalau kamu berhadapan ama tembok besar, ya dirubuhin pake segala cara, kalo ga bisa dirubuhin ya dipanjat, kalo ga bisa ya cari jalan kaya tikus tanah, kalo ga bisa juga, pilihan terakhir adalah temboknya kamu cat sesuai selera, silahkan diorat-oret sesuai keinginan dan nikmati saja. Lalu apa pilihan saya? Saya sih berharapnya bank swasta itu segera hubungi saya dan berkata "mas udah bisa mulai kerja hari senin" dan saya ga perlu ikut CPNS. Kalaupun ikut tes CPNS ya tetep saya jalani, semenjak jadi "pengikut" buku The Secret, saya selalu yakin ada hal baik di balik segala hal. Saya mulai memikirkan perkataan teman saya tadi, untuk mengecat tembok sesuai selera saya, mengorat-oret nya dengan hati. Untungnya saya adalah individu yang percaya Tuhan, saya serahkan diri saya kepada Tuhan, dan dia melalui semesta akan mengarahkan saya kepada hal yang akan benar benar baik. Ketika kita berikan apa yang terbaik, maka kita pun akan mendapatkan yang terbaik. Kalau saya jadi PNS, saya tetep pengen mentatto tubuh saya kok, saya juga tetep bikin tabling FNB, tetep ngeband. Entahlah, yang saya takutkan adalah label pengkhianat dari kawan-kawan yang sesungguhnya tidak tahu apa yang ada dalam otak saya. Tabik.

Efek Rumah Kaca - Hilang

Rindu kami seteguh besi
Hari demi hari menanti
Tekad kami segunung tinggi
Takut siapa? kami hadapi

Yang hilang Menjadi katalis
Disetiap kamis
Nyali Berlapis

Marah Kami
Senyala api
Di depan istana berdiri

Yang hilang menjadi katalis
Disetiap kamis
Nyali berlapis

Yang ditinggal
Takkan pernah diam
Mempertanyakan kapan pulang ?

aaaaaaaaaa.......aaaaaaa...........aaaaaa....
Dedy Hamdun HILANG Mei 1997
Ismail HILANG Mei 1997
Hermawan Hendrawan HILANG Maret 1998
Hendra Hambali HILANG Mei 1998
M Yusuf HILANG Mei 1997
Nova Al Katiri HILANG Mei 1997
Petrus Bima Anugrah HILANG Maret 1998
Sony HILANG April 1997
Suyat HILANG Februari 1998
Ucok Munandar Siahaan HILANG Mei 1998
Yadin Muhidin HILANG Mei 1998
Yani Afri HILANG April 1997
Wiji Tukul HILANG Mei 1998

HILANG....................

Catatan :
lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul Hilang ini terinspirasi dari peristiwa penghilangan secara paksa pada masa orde baru tahun 1997 sampai 1998, lagu ini terdapat di kompilasi album PEACE yang merupakan sebuah proyek dari Buffetlibre dan Amnesty International. Amnesty International dikenal sebagai organisasi yang membela kemanusiaan dan hak asasi manusia. album ini diisi oleh musisi-musisi dari 50 negara dan Indonesia pun ikut terlibat dengan 3 band berkualitas yaitu : Mocca (Bundle of Joy), Efek Rumah Kaca (Hilang), dan White Shoes and The Couples Company (Crosstown Traffic).
Album Kompilasi ini bisa di Download di Website http://www.buffetlibredjs.net/peace.html dengan menyumbang beberapa dolar yang digunakan untuk misi kemanusiaan dan hak asasi manusia. Tujuan mereka adalah untuk melindungi individu mana pun dalam hal keadilan.


link Download lagu : klik di sini

Rabu, 18 Mei 2011

Hak Bebas Dari Rasa Takut

Untuk membuat tulisan ini, saya harus mengganti terlebih dahulu lagu yang saya dengarkan. Dari Dave Grohl feat. Louise Post yang mengalun romantis dengan Homicide dari album Nekrophone Days hingga Illsurekshun. Ini bermula ketika saya baca tulisan di Yahoo tentang ada atau tidaknya komunitas Yahudi di Indonesia. kebetulan semalam saya lihat berita penyerangan jamaat gereja di Cirebon hanya gara gara ada jamaatnya yang pake kaos tulisan Yahudi, untung saja Banser NU mengamankan kejadian dari mereka yang biasanya pake golok dan pentungan sok jago seperti PAM Swakarsa era Soeharto.
Kembali ke Yahoo, dibawah tulisan berita itu ada berbagai kalimat tentang Yahudi, bisa ditebak sebagian besar menginginkan mereka pergi. Ada yg membela dan bahkan memanas-manasi forum dengan membanggakan ke-Yahudian mereka, tidak sedikit juga yang mencoba bersikap Pancasilais. Satu komentar yang membuat saya mengernyitkan dahi adalah "Hitler, bangkitlah!" Masya Allah ni bocah! "Mulut"nya ga pernah disekolahin kali ya?
Dalam film-film dan buku sejarah memang diketahui bahwa ribuan Yahudi mati mengenaskan ketika era Hitler (meskipun saya masih mempertanyakannya dan menganggapnya sebagai bentuk konspirasi agar Yahudi dikasihani :)), tapi tahu tidak, bahwa bukan Yahudi aja yg dibunuh ama si Hitler, semua orang yg tidak bermata biru, bukan ras Aria yg sempurna, mempunyai cacat dari lahirpun akan dibunuh. Hitler seorang pembunuh atas dasar Ras dan kepentingan politik. Semua yg dianggap bertentangan dengan dia, maka dia habis! Hitler juga seorang pemuja simbol-simbol Pagan yg dapat kalian lihat dari sombolisasi Nazi tiap kali upacara kenegaraan (burung rajawali, burung hantu, swastika, dan beberapa simbolisasi Ra atau dewa matahari).
Sekarang tentang Yahudi di Indonesia, apakah perlu kita "membalaskan dendam" rakyat Palestine kepada mereka? Apakah semua Yahudi bersikap dan bersifat sama seperti Israel dan menganut Zionisme yang berkeyakinan bahwa mereka harus menguasai dunia? BELUM TENTU!
Rakyat Palestine berhak hidup nyaman di rumahnya tanpa gangguan iblis Israel, namun begitu pula dengan orang Yahudi di Indonesia yg juga berhak hidup di Indonesia. Tidak semua Yahudi sepakat dengan tindakan Israek dan para Zionis. Di dalam negara mereka sendiri ada 2 kubu, mereka yang Humanis dan Pasifis menolak tegas beragam bentuk ancaman militer, namun ada juga dari Konservatif yang mendukung gerakan militer untuk mengusir Palestine dari tempat tinggalnya selama ini. Jadi, Yahudi yang tinggal di Indonesia tidak patut dipersalahkan atas apa yang Israel dan Zionis kerjakan, kalaupun mereka mendukung Israel dan Zionisnya, maka seharusnya kontrol sosial akan bekerja dengan sendirinya, mereka akan dikucilkan dan saya jelas-jelas menentang mereka, karena apa yang saya soroti adalah "SETIAP ORANG BERHAK HIDUP TANPA DIBAYANGI RASA TAKUT", siapapun orangnya, apapun keyakinannya!
Jutaan orang di Palestine terjebak dalam rasa takut dan terhimpit kepentingan politis antara Hamas dan Israel, begitu pula di sini, ada orang yg merasa takut ketika akan beribadah, banyak orang yg masih merasa takut karena keluarganya keturunan komunis, banyak orang yg takut karena mereka berbeda, lalu apakah kita maha sempurna?!
"An eye for an eye makes the whole world blind" -Mahatma Gandhi-

Senin, 16 Mei 2011

Definisi adalah .....

Semua hal di dunia mempunyai definisi atau pengertian, baik dalam bentuk verbal, tulisan atau hanya beberapa pengertian yang disepakati oleh kebanyakan orang tanpa harus ada sebuah pernyataan tertulis. Definisi tiap kepala bisa berbeda, ini masalah sudut pandang. Anda mendefinisikan diri anda sebagai pemimpin, tp belum tentu bawahan anda mendefinisikan anda seperti itu, anda mungkin didefinisikan sebagai seorang penindas, mungkin saja bukan?
Saya sekarang sedang menggunakan baju bertuliskan "Goodbye Lenin, Welcome Gandhi", di sini saya mempunyai definisi saya sendiri. Saya seorang yg berusaha menjadi Pasifis, meskipun saya masih berusaha mengedepankan jalan kedamaian sebagai pemecah persoalan. Saya rasa bukan lagi eranya masa masa revolusioner heroik ala Lenin ketika menggulingkan Tsar, sekarang adalah era nya ajaran ajaran Gandhi!
Masuk ke intinya, definisi dari blog ini. Sukalibur, suka-libur, love holiday, saya suka libur, anda? Hari libur didefinisikan sebagai hari tanpa aktivitas yang rutin dikerjakan di hari-hari biasa, menjadi spesial karena hari libur lebih sedikit dibanding hari kerja. Ketika libur, beberapa pikiran-pikiran kreatif kita mungkin akan menemukan tempatnya. Yang suka motor pada touring, yang suka piknik pada piknik, yang suka mancing pada mancing, dsb. Hari libur dianggap sebagai surga dunia.
Beberapa hal yg saya harapkan dari nama Sukalibur adalah, selain mempresentasikan Saya sebagai seorang penggila hari libur, semoga perang akan libur, penjajahan akan libur, produksi senjata libur, tentara Israel libur dulu perangnya, anak-anak Palestine libur dulu nangisnya, Koruptor libur terus korupsinya, FPI libur dulu nyebelinnya, Uang libur dulu beredarnya, semuanya berbagi, gratis, dan tinggal pakai, semua orang mengerjakan hal-hal yg mereka sukai, karyawan bank (yg sebenarnya suka menjahit) akan kembali menjahit, PNS (yg sebenarnya suka masak) kembali ke dapurnya, dan semua akan menjadi hal indah dan uang menjadi sebuah memori atau kenangan yg menjadi tak masuk akal. Meskipun libur menjadi hal yang sudah tak istimewa ketika hal ini semua terjadi, tapi saya yakin dunia akan jadi lebih istimewa dan berwarna.
Saya ingin (meskipun blog ini hanya curhatan dan begitu personal) blog ini bisa menjadi setajam dan berharga seperti pedangnya King Arthur, Excalibur (mirip ama Sukalibur kan? hahahahaha -___-"), menjadi blog yg dengan tajam mengiris tiap pemikiran konservatif yang membosankan dari otak kalian, dan menjadikan diri kalian lebih berharga karena mulai terbukanya imajinasi dan khayalan kalian. Tanpa imajinasi, dunia ini membosankan Kawan :)
Ps : saya punya imajinasi dan cita-cita untuk tinggal Islandia, ada yang bisa bantu?? hahahahaha

Minggu, 15 Mei 2011

Terima Kasih :)

Kata buku, semakin sering kita berterimakasih pada hal apapun akan membawa kebaikan kepada kehidupan kita. Maka dari itu, untuk malam ini, terima kasih. Ya, terima kasih untuk Kamu ya, iya untuk Kamu, terima kasih telah memberikan malam indah. Obrolan tengah malam hamba dengan Anda yg selalu membuat hamba dalam batas antar dimensi, antara kebahagiaan dan keraguan sekaligus ketakutan yg bercampur. Engkau tahu siapa saya, tapi kita tak pernah saling menyentuh. Kita berada dalam 2 dimensi dimana cerita, bahagia, kesal, sedih ada dalam sebuah permaknaan yg absurd dan takkan pernah terkuak. Dalam tiap kesedihan tiap kali menonton The Pursuit of Happyness atau Where God Left His Shoe, pasti ada secarik tipis kebahagiaan yg menjadi pembuka lembar kebahagiaan berikutnya.
Engkau adalah lembar kebahagiaan itu, terima kasih :)

Hidup Kita Bukanlah Wajib Militer

Tahu rasanya suka ama orang? Agak gimanaaaa gitu kan? Sar-ser, deg-degan, bingung, tapi happy, ahahahaha. Rasa itulah yang membuat kita hidup, bergairah, dan dinamis! Hidup yang berwarna jelas lebih menarik daripada hidup yang monoton. Lalu bagaimana kalau sudah terjebak di dunia kerja? Untuk beberapa orang, dunia kerja adalah neraka. Ini karena saya rasa mereka tidak kreatif. Lucunya adalah saya juga takut masuk diantara bagian orang orang yang tidak kreatif itu. Saya takut rasa dan hidup saya hilang gara gara terlalu fokus pada kerja, kerja dan kerja. Saya hobi piknik, saya takut akan kehilangan hak saya untuk piknik. Tapi kalo kata buku The Secret, kekhawatiran dan ketakutan justru akan menarik kekhawatiran dan ketakutan yg lain. Saya harus tetap tenang, kalem, selow, dan santai. Let it flow!

Sambil ngisi masa masa menyenangkan (baca: pengangguran) ini saya sudah menyiapkan beberapa jadwal yang menarik. minggu kemaren udah piknik-piknik, sekarang udah ada plan buat ngumpulin dollar (buat piknik juga) lewat salah satu kontes desain, setelah itu saya pengen maenan corat coret stensil. kalau kata Bakunin, hasrat merusak adalah bentuk kesenangan yang kreatif, hahahahahha. Dan sasaran stensil saya adalah kampus, saya bukan ingin mengkritisi dosen, administrasi, rektor atau siapapun, tapi saya ingin "melabrak" mahasiswa mahasiswa ekonomi yang memble kaya kebo. Mereka kaya boneka, robot, dan zombie yg digerakkan oleh nilai, absen, tugas, dan pembenaran atas nama "kuliah". Mereka kehilangan dinamisasi kehidupan. Cuman kuliah, tugas, pacaran, dan tinggal nunggu mati aja kayaknya. Saya ingin membakar mereka, masih banyak yg harus diubah dan dikritisi dari sistem yg sebenarnya tanpa mereka sadari mencekik mereka. Adalah bagaimana mereka hanya dibentuk sebagai calon pekerja, mereka dididik untuk selalu berkata Ya, mereka didomestikisasi, di jinakkan dari mulai SD sampe Kuliah.
Hidup kita bukan wajib militer yang harus bisa nurut ama komandan, rebut hidupmu, tolak apa yg seharusnya ditolak, klaim kebebasan kalian! Apalagi kampus ekonomi kampus saya kayanya ga ada acara musik gitu, padahal menurut saya musik adalah sumber kehidupan, pantes aja mahasiswanya pada bebal!
Saya akan mengajak beberapa kawan untuk berstensil di kampus dan mengupload fotonya disini jika dimungkinkan. Yeaaaarghh!

Sabtu, 14 Mei 2011

Memori Pagi dan Kampus 5 Tahun Lalu.

Kalau saya bilang sih, ini blog pasca sarjana saya karena setelah luluslah saya bikin blog ini. Setelah bangun agak siang tadi langsung disuguhi berita dari TV nya om Bakrie, berita tentang "goblog" nya anggota parlemen yg katanya punya tunjangan pulsa 14 juta per bulan. What the hell?! 14 juta perbulan kenapa mereka ga bikin akun email pribadi? masih aja bikin di Yahoo yg gratisan, itupun FAKE! Ok, semua termasuk saya jadi latah ngehina orang, marah-marah ama negara. Yeaarrgh, kata sebuah tulisan sih salah satu fungsi negara adalah untuk disalahkan, karena dari lahirnya saja yang namanya negara sudah salah! Negara pada awalnya dibuat untuk rakyat, menyatukan perjuangan melawan penjajah blablablabla... Tapi di kemudian hari, negara hanya merupakan alat kepentingan penguasa modal untuk jatah makan penguasa negara. Negara sebenarnya adalah milik para Pemodal dan Penguasa. Jadi jangan salahkan polisi, tentara, PNS, atau pion-pion korban penguasa, karena mereka adalah korban.
Dan ketika semua latah teriak "goblog, maling, penipu, dsb", saya sih senyum doang dengan pertanyaan "Lha yg milih mereka tuh siapa? yg kemakan janji gombal mereka tuh siapa? lha sekarang yg goblog siapa?"
Banyak dari mereka menggunakan pembelaan dengan anggapan, Pemilu baru adalah HARAPAN baru! FUCK!  kenapa harapan itu ga kita ciptakan sendiri? bukankah kemerdekaan kita ada di tangan kita? Lupakanlah sejarah khalifah yg maha adil, karena itu jaman dulu dan hanya orang-orang terpilih oleh Tuhan saja yg bisa begitu.
Saya ikut pemilu pertama dan terakhir adalah ketika setelah era reformasi yg partainya banyak banget itu loh, lupa tahun berapa, setelah itu dengan pergaulan saya di kampus dan konsep-konsep anarkisme yg menarik dan disesuaikan dengan kultur Indonesia,maka tidak ada lagi alasan buat saya untuk ikut pemilu lagi.
Saya pernah bertatap muka langsung dengan anggota DPRD Jateng sekitaran tahun 2005 atau 2006 ketika ada isu kenaikan BBM, kami dari BEM kampus berdemo dan diajak berdiskusi di ruang sidang dewan (sementara lucunya, teman saya ada yg makan siang bareng polisi yg ngejagain kami, karena ternyata polisi itu adalah sahabatnya dari kampung! God!!). Di ruang sidang itu saya berbicara setelah beberapa kawan senior bicara tentunya "sudahlah pak, jawaban bapak selalu saja'akan kami salurkan, akan kami sampaikan', saya tidak butuh jawaban yg seperti itu atau bahkan saya tidak butuh bapak untuk mewakili suara kami"
Saya ikut BEM untuk menyalurkan bakat berpolitik saya sebenarnya, tapi di luar BEM saya juga bergaul dengan kawan kawan apolitis dan anarkis. Secara tidak langsung saya ikut memasukan sedikit sedikit faktor kepemimpinan yg tidak terpusat dan membuat BEM kami sebagai bentuk "otonom" dalam lingkaran BEM Pusat Universitas. Contoh kasusnya adalah ketika BEM Fakultas kami sama sekali tidak mendukung Pemilu yg diadakan BEM Pusat, kami berdemo untuk menolak semua calon dan berakhir dengan bentrok bersama Menwa yg saya heran kenapa masih ada Menwa di era seperti ini!? Kami rapat tengah malam untuk menggunakan berbagai cara mengagalkan pemilu BEM Pusat, benar benar seperti rapat PKI. ahahahahah, kami bukan komunis aniway, kami sekumpulan pemuda kecewa karena calon ketua BEM pusat semuanya berada dibawah naungan parta-partai besar dalam rangka menyukseskan kandidat mereka untuk menduduki posisi Walikota yg pada tahun-tahun tersebut sedang akan diadakan Pemilihan.
Oh, betapa memori itu seakan menarik semua atmosfer masa lalu saya, hahahha.
Entah suatu ketika nanti beberapa pemikiran saya mungkin akan berubah, karena sesungguhnya yg selalu terjadi dalam kehidupan manusia adalah PERUBAHAN.

Saya nge-Blog maka Saya Ada!

Hallo Dunia!
Ini Blog baru saya, saya akan membuatnya personal, dan kata kata untuk membuka Blog ini Saya ambil dari lirik lagu Leather and Lace nya Stevie Nicks :

"YOU ARE THE MOONLIGHT WITH YOUR SLEEPY EYES, COULD YOU EVER LOVE A MAN LIKE ME?"

Ahahahahaha. oke benar benar personal kan? tidak seperti Blog saya yg sebelumnya yang berkesan naggung antara blog personal atau Blog untuk berbagi-pakai, kali ini saya fokus : PERSONAL. Personal seperti perasaan saya sama Dia, yg tidak akan pernah dijabarkan oleh filsuf manapun. Sajak-sajak Shakespeare pun tak ada yg bisa mewakili perasaan saya sama Dia (padahal dikit banget pengetahuan saya tentang shakespeare). Perasaan saya ke Dia adalah hal menyenangkan di tengah hal-hal memuakkan, namun ketika saya tahu Dia juga mempunyai perasaan yg sama yg ditujukan kepada Dia oleh orang lain yg lebih hebat, saya pun jadi minder dan tak berani meminta apa-apa sama Dia. Oke, ini posting pertama saya, Selamat Datang di sukalibur.blogspot.com